BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi, para profesional di
bidang komputer sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali
mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena
alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak
hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri
mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dan
pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta
masyarakat dengan profesional.
Makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi,
Profesionalisme dan Teknologi Informasi ini akan mencoba membahas beberapa
pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan
teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul terkait dengan
pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang
akan dibahas, yaitu bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme
dan teknologi informasi?
C. Manfaat Penulisan
Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan makalah
berjudul Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme Dan Teknologi
Informasi:
1. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan tentang pentingnya tanggung jawab
dalam menjalankan suatu profesi, khususnya adalah profesi di bidang TI. Serta
menambah wacana baru yang dapat didiskusikan dan dikembangkan dengan lebih
baik.
2. Bagi Penulis
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca.
Sekaligus untuk mengembangkan kemampuan dalam menulis.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah Hubungan Antara Pekerjaan,
Profesi, Profesionalisme Dan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang
pengertian pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi.
2. Memberikan pemahaman
tentang bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan
teknologi informasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pekerjaan
Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia diharapkan untuk
mampu beraktifitas dan menghasilkan sesuatu. Dalam aktifitas tersebut maka
mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan.
Dalam interaksi tradisional hal tersebut disebut bekerja. Yaitu sebuah
aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu,
dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang nantinya
akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun
biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk
suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan
sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
B. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa
Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu
tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
dan keahlian khusus.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir
semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
C. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa
Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu,
kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti bersifat profesi,
memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh
bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan
(bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua
hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
D. Teknologi Informasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,
mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan
dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya.
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli
teknologi informasi:
1. Teknologi Informasi
adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi
adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag
& Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang
digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi
adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William
& Sawyer, 2003)
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa
teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain,
yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan
Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hubungan Antara Pekerjaan dan
Profesi
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak
semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi
tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staff
administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan
memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa
suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang
sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,
juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi
perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan
penerapan dalam praktek.
B. Hubungan Antara Profesi dan
Profesionalisme
Seorang yang profesional adalah seseorang yang
menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan
garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk
menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki
beberapa sifat sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat
dalam menjalankan profesinya.
2. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh
terhadap profesinya.
3. Berpikir sistematis
Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa
yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam,
bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.
5. Menjadi bagian
masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat
dalam lingkungan profesinya.
Titik penekanan dalam profesionalisme adalah penguasaan
ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Kata
isme dalam profesionalisme berarti paham. Ini berarti pula bahwa nilai-nilai
profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang mengemban sebuah
profesi.
C. Hubungan Antara Profesionalisme dan
Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan teknologi yang selalu
berkembang baik secara revolusioner (seperti perkembangan perangkat keras)
maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti perkembangan perangkat lunak).
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi menjadi
suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang
dimilikinya untuk mengikuti perkembangan.
Dalam menjalankan profesinya seseorang yang bekerja dalam
bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan profesionalisme seperti :
1. Dasar ilmu yang kuat
dalam bidangnya
2. Penguasaan kiat-kiat
profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis
3. Pengembangan kemampuan
profesional berkesinambungan.
Dengan adanya persyaratan profesionalisme tersebut, perlu
adanya paradigma baru untuk melahirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki
kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, dan keterampilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi saling
berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang
harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan garis-garis profesionalisme,
dalam hal ini adalah profesionalisme dalam menjalankan suatu profesi di bidang
teknologi informasi. Mustahil perkembangan TI saat ini terjadi jika tidak ada
profesionalisme para pelaku di bidang TI.
B. Saran
Terkait kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Seseorang yang memiliki
profesi di bidang T I harus senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Karena
perkembangan teknologi yangsangat cepat berkembang, maka sudah menjadi tanggung
jawab seorang profesional di bidang TI untuk mengikuti perkembangan TI
tersebut.
2. Bagi calon pelaku di
bidang TI mulai dari bangku sekolah maupun perkuliahan seharusnya sudah
berlatih untuk profesional guna mempersiapkan diri di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan
Teknologi Informasi. Jakarta : Pembelajar Presindo.
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung
Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
http://syarifahanis.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-profesi-hubungan-antara.html?m=1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi, para profesional di
bidang komputer sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali
mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena
alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak
hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri
mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dan
pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta
masyarakat dengan profesional.
Makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi,
Profesionalisme dan Teknologi Informasi ini akan mencoba membahas beberapa
pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan
teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul terkait dengan
pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang
akan dibahas, yaitu bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme
dan teknologi informasi?
C. Manfaat Penulisan
Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan makalah
berjudul Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme Dan Teknologi
Informasi:
1. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan tentang pentingnya tanggung jawab
dalam menjalankan suatu profesi, khususnya adalah profesi di bidang TI. Serta
menambah wacana baru yang dapat didiskusikan dan dikembangkan dengan lebih
baik.
2. Bagi Penulis
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca.
Sekaligus untuk mengembangkan kemampuan dalam menulis.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah Hubungan Antara Pekerjaan,
Profesi, Profesionalisme Dan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang
pengertian pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi.
2. Memberikan pemahaman
tentang bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan
teknologi informasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pekerjaan
Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia diharapkan untuk
mampu beraktifitas dan menghasilkan sesuatu. Dalam aktifitas tersebut maka
mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan.
Dalam interaksi tradisional hal tersebut disebut bekerja. Yaitu sebuah
aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu,
dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang nantinya
akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun
biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk
suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan
sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
B. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa
Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu
tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
dan keahlian khusus.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir
semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
C. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa
Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu,
kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti bersifat profesi,
memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh
bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan
(bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua
hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
D. Teknologi Informasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,
mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan
dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya.
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli
teknologi informasi:
1. Teknologi Informasi
adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi
adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag
& Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang
digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi
adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William
& Sawyer, 2003)
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa
teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain,
yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan
Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hubungan Antara Pekerjaan dan
Profesi
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak
semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi
tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staff
administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan
memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa
suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang
sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,
juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi
perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan
penerapan dalam praktek.
B. Hubungan Antara Profesi dan
Profesionalisme
Seorang yang profesional adalah seseorang yang
menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan
garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk
menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki
beberapa sifat sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat
dalam menjalankan profesinya.
2. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh
terhadap profesinya.
3. Berpikir sistematis
Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa
yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam,
bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.
5. Menjadi bagian
masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat
dalam lingkungan profesinya.
Titik penekanan dalam profesionalisme adalah penguasaan
ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Kata
isme dalam profesionalisme berarti paham. Ini berarti pula bahwa nilai-nilai
profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang mengemban sebuah
profesi.
C. Hubungan Antara Profesionalisme dan
Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan teknologi yang selalu
berkembang baik secara revolusioner (seperti perkembangan perangkat keras)
maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti perkembangan perangkat lunak).
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi menjadi
suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang
dimilikinya untuk mengikuti perkembangan.
Dalam menjalankan profesinya seseorang yang bekerja dalam
bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan profesionalisme seperti :
1. Dasar ilmu yang kuat
dalam bidangnya
2. Penguasaan kiat-kiat
profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis
3. Pengembangan kemampuan
profesional berkesinambungan.
Dengan adanya persyaratan profesionalisme tersebut, perlu
adanya paradigma baru untuk melahirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki
kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, dan keterampilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi saling
berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang
harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan garis-garis profesionalisme,
dalam hal ini adalah profesionalisme dalam menjalankan suatu profesi di bidang
teknologi informasi. Mustahil perkembangan TI saat ini terjadi jika tidak ada
profesionalisme para pelaku di bidang TI.
B. Saran
Terkait kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Seseorang yang memiliki
profesi di bidang T I harus senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Karena
perkembangan teknologi yangsangat cepat berkembang, maka sudah menjadi tanggung
jawab seorang profesional di bidang TI untuk mengikuti perkembangan TI
tersebut.
2. Bagi calon pelaku di
bidang TI mulai dari bangku sekolah maupun perkuliahan seharusnya sudah
berlatih untuk profesional guna mempersiapkan diri di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan
Teknologi Informasi. Jakarta : Pembelajar Presindo.
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung
Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
http://syarifahanis.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-profesi-hubungan-antara.html?m=1